Setelah sukses melaksanakan program pertukaran staf tenaga kependidikan ke luar Negeri tahun 2017 dan 2018, Universitas Bengkulu tahun ini kembali mengirimkan dua staf tenaga kependidikan ke luar negeri untuk melaksanakan magang di Universiti Sains Malaysia (USM). Keduanya yakni Yudha Prawira dari unit Satuan Pengawas Internal dan Estty Oktarina dari Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Mereka dinyatakan lolos oleh UPT Kerja Sama dan layanan Internasional setelah melalui proses seleksi administrasi dan seleksi wawancara yang dilaksanakan pada bulan April lalu. Yudha dam Estty telah memaparkan proposal rencana kegiatannya dalam bahasa Inggris didepan tim seleksi yang terdiri dari Prof. Lizar Alfansi, Ph.D., Yansen Ph.D, dan Heri Dwi Putranto, Ph.D. sebagaimana disampaikan Agus Suyanto selaku Kepala Subbagian Tata Usaha UPT KSLI.
“tahun ini kami mengirimkan Yudha untuk melaksanakan magang di Unit Audit Dalam USM dan Estty di unit School of Pharmaceutical Sciences USM”. “untuk Yudha, dia telah melaksanakan magangnya pada 17-20 September lalu sedangkan Essty kita kirim tanggal 30 September kemarin dan akan selesai sampai tanggal 4 Oktober besok”, jelas Agus.
Ditempat terpisah, Yudha menyampaikan bahwa Ia sangat bersyukur mendapatkan kesempatan magang disana karena banyak sekali pengalaman dan pengetahuan baru yang Ia dapatkan. “Saya memperoleh arahan yang baik serta ilmu dan pengalaman baru terkait bidang auditing langsung dari auditor–auditor yang telah memiliki pengalaman selama puluhan tahun di bidang auditing”.
Lebih lanjut Yudha menceritakan bagaimana pihak Unit Audit Dalam USM juga mengajarkan cara pembuatan Kertas Kerja Audit serta Pelaporan Audit yang yang diterapkan di sana. “Laporan Audit yang dibuat oleh Unit Audit Dalam dilaporkan langsung kepada Audit Commite yang mana Audit Commite ini dipilih langsung oleh Board of Governor sehingga Independensi mereka benar benar terjaga,”. “Unit Audit Dalam juga sangat mengutamakan keamanan, jadi kantor Unit Audit Dalam menggunakan sistem kunci numeric yang membutuhkan kombinasi angka sebagai passwordnya, jadi tidak sembarang orang yang bisa masuk kedalam kantor ini, selain itu dengan menerapkan model ini maka data audit yang ada dalam kantor akan menjadi lebih aman” tutur Yudha.(ksli)
Visits: 55