Office of Partnership and International Affairs

WEBINAR25

Universitas Bengkulu sebagai anggota aktif ASEAN Learning Network (ALN) telah berhasil menjadi tuan rumah penyelenggara seminar Internasional dengan tema Developing SEED (Social Entrepreneurship for Economic Development) Program as an Adaptive and Collaborative Learning Model. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada hari Selasa, 25 Agustus 2020 secara virtual daring bertempat di ruang rapat UPT KSLI Universitas Bengkulu. Agenda ini dibuka oleh Wakil Rektor bidang Akademik Universitas Bengkulu, Prof. Lizar Alfansi Ph.D. dengan keynote speaker Prof. Tita Evasco-Branzuela, Ph.D (San Beda University) dan Assoc. Prof. Dr. Wee Yu Ghee (Universiti Malaysia Kelantan). Selain itu, juga mengundang dua pembicara lainnya yakni Nadya Aprilianti (Universitas Bengkulu) dan Yehan Migasira Lazuardi (Universitas Katolik Parahyangan) yang pernah menjadi penerima program SEED di Malaysia. Pertemuan daring tersebut juga dihadiri oleh peserta dari berbagai negara ASEAN diantaranya Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Filipina.

Prof lIZAR234

Dalam pertemuan yang berdurasi 2 jam ini, masing-masing pembicara menyampaikan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh negara anggota ASEAN Learning Network (ALN) dan bagaimana mereka mengintegrasikan pengembangan program SEED sebagai pembelajaran adaptif dan model pembelajaran kolaboratif di negara masing-masing. Alumni penerima program SEED juga turut menyampaikan berbagai pengalaman yang telah dilewati ketika mengikuti program tersebut.

Dijelaskan oleh Prof. Tita Evasco-Branzuela, Ph.D bahwa kegiatan dalam program SEED yang dilaksanakan pada umumnya berfokus pada masyarakat pedesaan. Kegiatan tersebut berupa program mata pencaharian, pengembangan usaha, manajemen, kepemimpinan organisasi, koperasi (petani, perempuan, lansia, kelompok / asosiasi pemuda, dan lain-lain. Nadya, alumni penerima program SEED tahun 2019 menjelaskan beberapa pengalaman yang sempat ia dapatkan dalam program tersebut. Pengalaman tersebut diantaranya, mengikuti lokakarya dan seminar, diskusi grup terpumpun yang membahas seputar proyek sosial kepada masyarakat, dan juga melaksanakan pemetaan sosial dan pengumpulan data usaha masyarakat.

Program SEED secara garis besar merupakan kegiatan pertukaran budaya antar negara yang akan memperluas perspektif pribadi, meningkatkan kemampuan dan mempertajam ilmu pengetahuan. Melalui budaya baru yang diterima para peserta program SEED, diharapkan mampu memacu kesadaran sosial dan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.

Prof. Tita

Hasil dari seminar daring tersebut ialah agar negara anggota ALN berupaya memunculkan kemungkinan-kemungkinan lain yang serupa dengan program SEED yang tidak hanya berfokus di bidang bisnis/usaha. Hal tersebut dapat bertitik pada bidang hukum, bahasa, ilmu kesehatan, teknologi, dan sebagainya dengan menggunakan model kegaiatan SEED. Ditambah lagi perlunya pembaharuan seperti memberikan kegiatan istimewa dalam rangka memfasilitasi pengalaman dan pembelajaran mahasiswa khususnya di era pandemi saat ini.(SA)

Visits: 78

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x